Bagikan

Program Sociopreneur Community berangkat dari misi untuk mengajak masyarakat terlibat dalam konsep social-entrepreneurship atau kewirausahaan sosial. Konsep ini bukan sekadar berorientasi pada profit semata, namun juga mengusung semangat untuk saling berdaya dan memberdayakan satu sama lain. Secara konkret, program ini menyentuh sejumlah pelaku ekonomi di desa dengan upaya bersama untuk mengembangkan microbussiness.

Program Sociopreneur Community termasuk dalam Agricultural Labor Practice (ALP) Village yang diprakarsai Imaji Sociopreneur dan PT. Universal Tempu Rejo sejak Juni 2021. Hingga saat ini, kami telah menjalin kerja sama dengan 7 pelaku usaha di sejumlah desa di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Selain itu, sesuai dengan visi kami untuk melibatkan masyarakat sebagai subjek aktif dalam setiap program, kami turut membentuk kelompok sosial dengan total 34 individu.

Sociopreneur Community merupakan ihtiar kami untuk terlibat dalam menanggulangi masalah sosial-ekonomi di desa. Kami berupaya memberikan pendampingan teknis mulai dari penguatan kelompok, perhitungan HPP produk, pendampingan perizinan usaha, mekanisme pembukuan sederhana, profilling dan branding, hingga pengembangan melalui digital marketing dan financial planning. Kami berharap melalui kerja sama ini, masing-masing pelaku usaha dapat meluaskan cakupan pasarnya, berdaya dan mandiri serta mampu memberdayakan masyarakat desa di sekitarnya.

Profil Sociopreneur Community

a.      Sociopreneur Community Batik Selo Maeso Andongsari (@selo.maeso)

Berawal dari mengikuti kelompok batik Ambulu dan mengikuti pelatihan di beberapa tempat, Khusnul memutuskan mendirikan usaha batik tulis di kediamannya di Dusun Watukebo, Desa Andongsari, Kec. Ambulu, Jember. Hingga kini, sekitar 10 pekerja perempuan yang telah diberdayakan dengan kemampuan yang berbeda-beda. 2 orang memiliki keahlian membatik, 4 orang menyanting, dan 4 orang pada bagian pewarnaan. Bersama kelompok batik Selo Maeso, saat ini kami tengah mengembangkan motif batik 'Selo Maeso' atau 'Watukebo'; motif yang didasarkan cerita sejarah Dusun Watukebo.

b.      Sociopreneur Community Bag On Craft (@bagon.craft)

Di Dusun Krajan, Desa Bagon terdapat kelompok perempuan yang memiliki aktivitas merajut. Salah satu perempuan penggagas dan memiliki kemampuan merajut tersebut ialah Ibu Saidah. Tak hanya itu, Bu Saidah yang juga berprofesi sebagai guru SD ini turut mengajarkan kemampuan merajutnya kepada perempuan di lingkungannya. Terdapat sekitar 10 orang yang kini telah memiliki keterampilan merajut. Produk karya kelompok Bag On Craft pun beragam, mulai dari tas rajut, sepatu rajut, hingga pengharum kopi. Keunggulan dari hasil rajut yang diciptakan Ibu Saidah adalah hasilnya yang rapi dan memiliki kualitas tinggi. Kami melihat aktivitas merajut kelompok Bag On Craft turut mengandung semangat sociopreneur, yakni berupaya berdaya dan memberdayakan utamanya para perempuan di desa.

Lewat aktivitas ini, kami melihat peluang untuk memberdayakan perempuan desa sekaligus sebagai alternative income untuk masyarakat sekitar ke depannya.

c.       Sociopreneur Community Mebel Jati Wangi (@jati.wangi.mebel)

Di Dusun Tegal Banteng, Desa Kesilir, Bapak Sukirno memulai usaha mebelnya sejak 25 tahun lalu. Produknya beragam, dari mulai meja, kursi, ranjang, bahkan sofa berbahan kayu jati berkualitas tinggi. Dari mulanya hanya memiliki satu pekerja, kini ia telah memiliki total 5 pekerja dengan keterampilan masing[1]masing: pengrajin, pengukir, dan finishing. Yang unik, hingga kini ia selalu turun lapang untuk mencari bahan kayu jati sendiri. Visinya satu: semua produk yang dihasilkan kelompok Jati Wangi harus menggunakan kayu jati berkualitas. Semangat tinggi dan upayanya memberdayakan masyarakat di sekitar membuat kami tertarik untuk bekerja sama mengembangkan usahanya

d.      Sociopreneur Community Swajaya Karya (@swajaya.karya)

Desa Sabrang, Kecamatan Ambulu, Jember, juga dikenal sebagai salah satu sentra penghasil genteng. Bapak Irawan, adalah salah satunya. Ia telah bergelut dengan produksi genteng lebih dari 25 tahun. Di samping rumahnya, terhampar halaman cukup luas. Pada hari terik, genteng-genteng berjajar untuk dijemur. Di salah satu bagian, juga terdapat ruang khusus untuk pembakaran dan percetakan genteng. Usaha yang dirintis Bapak Irawan turut melibatkan sejumlah pekerja dari masyarakat sekitar. Semangat inilah yang membuat kami memutuskan untuk bekerja sama mengembangkan usaha genteng kelompok Swajaya Karya.

e.      Sociopreneur Community Pupuk Organik Suburganic (@suburganic)

Dengan mayoritas pekerjaan masyarakat di desa Sukosari, Kecamatan Sukowono sebagai petani dan peternak yang memiliki banyak limbah hasil pertanian dan peternakan menjadi salah satu permasalahan tersendiri. Membuang limbah tersebut ke aliran sungai berisiko memberikan masalah baru bagi masyarakat yang di satu sisi, masih menggunakan aliran sungai untuk mandi dan mencuci. Gapoktan Pertanian di Desa Sukosari pada tahun 2012 memiliki inisiasi untuk mengolah limbah peternakan untuk dijadikan sebagai pupuk organik. Saat itu, Gapoktan masih memasarkan dalam bentuk gelondongan. Aktivitas yang dilakukan oleh Gapoktan ini tidak berlangsung lama karena dinilai belum optimal menggaet pasar dan mekanisme produksinya. Demi menjawab permasalahan tersebut, Imaji Sociopreneur masuk untuk bekerja sama dalam pemasaran dan branding produk hasil Gapoktan pertanian desa Sukosari. Kerja sama ini berawal dari harapan bersama untuk menciptakan kemandirian dan menciptakan sistem untuk desa dari desa demi kemandirian desa. Suburganic hadir dari kolaborasi dari Imaji Sociopreneur dengan Gapoktan desa Sukosari. Suburganic hadir agar limbah kotoran tidak lagi dibuang di aliran sungai, melainkan diolah menjadi pupuk organik bersama Gapoktan. Dengan semangat dan gotong royong, produk yang telah dihasilkan di antaranya: pupuk organik kambing, pupuk organik sapi, pupuk organik cair, dan probiotik untuk meningkatkan serapan limbah yang dihasilkan oleh limbah peternakan.

f.        Sociopreneur Community Pesantren Kopi (@pesantrenkopi)

Salah satu sentra penghasil kopi di Kabupaten Jember, Jawa Timur, berada di sekitar kaki Gunung Raung. Di sana, kami bekerja sama dengan Pondok Pesantren At-Tanwir (Pesantren Kopi) untuk mengolah dan mengembangkan produk ‘pesantren kopi’ yang diolah oleh ponpes.

Ponpes At-Tanwir merupakan yayasan yang dibentuk sekitar 2008 oleh Kiai Zainul Wasiq untuk menyelesaikan tantangan pendidikan di sekitar desa. Sebagian besar dari santri di sana merupakan anak dari buruh migran dan sebagian lainnya adalah anak yatim-sosial. Dengan berbagai latar belakang tersebut mengharuskan Ponpes At-Tanwir tak hanya mengedepankan pendidikan dan kerohanian, tetapi juga mengenai kewirausahaan. Potensi yang terdapat di desa Slateng menjadikan peluang untuk menjadi salah satu sumber pemasukan ponpes. Pesantren kopi tidak hanya memiliki nilai profit di dalamnya, tetapi juga dijadikan sebagai bentuk kemaslahatan dan kebutuhan pesantren. Sehingga para santri yang mengabdi di pondok pesantren tidak hanya mengabdi dan melakukan aktivitas mengajar. Tetapi juga memiliki aktivitas ekonomi di perkebunan kopi. Pengasuh pesantren sangat terbuka dengan mitra usaha dikarenakan hal tersebut akan memberikan aktivitas pengembangan perekonomian yang ada di pesantren. Melihat potensi yang terdapat pada Ponpes At-Tanwir menjadikan Imaji Sociopreneur menjadi mitra pesantren kopi. Dengan konsep pengembangan pemasaran dan outlet untuk menjadikan branding usaha pesantren kopi. Selain mengutamakan konsep bisnis, hal ini akan memberikan dampak sosial bagi para petani kopi di desa Slateng.

Digital Marketing

Demi meluaskan cakupan pasar dan menyentuh segmen generasi milennial untuk mengenal produk yang dihasilkan sociopreneur community di desa-desa, kami turut menggunakan berbagai platform untuk menginformasikan produk, aktivitas yang dilakukan kelompok sosial, branding, product knowledge, dan marketing produk. Selain dengan media sosial, kami juga menyediakan pusat online store sekaligus media product knowledge melalui laman imajisociopreneur.com. Nantinya, konsumen dapat membeli produk kelompok sosial melalui pesan langsung (by contact), marketplace, maupun melalui laman imajisociopreneur.com. Laman imajisociopreneur.com.