Mimpi adalah sebuah Langkah
awal dalam membentuk masa depan, berdasarkan mimpi tersebut kita mengetahui apa
saja yang perlu kita persiapkan dalam merealisasikan mimpi tersebut, berawal
dari sebuah gagasan untuk membentuk ekosistem sosial ekonomi masa depan Imaji
Sociopreneur lahir guna menjawab segala tantangan yang ada saat ini dimana dunia
Sosial dan dunia Bisnis/wirausaha seakan saling bertentangan.
Ketika kita berbicara tentang dunia sosial kita akan
dihadapkan dengan mindset kerelawanan dan aktifitas non-profit namun tantangan
selanjutnya adalah bagaimana kita memastikan bahwa kegiatan sosial ini dapat
berjalan secara keberlanjutan atau mandiri ketika kita tidak boleh mengambil
keuntungan dari aktifitas sosial yang kita laksanakan. Dilematika selanjutnya
adalah ketika kita membahas tentang dunia bisnis atau kewirausahaan pasti kita
akan berasumsi tentang keuntungan sebesar-besarnya di setiap usaha yang kita
laksanakan dan terkadang bahkan cenderung bersifat eksploitatif terhadap aspek
usaha baik Sumber Daya Manusia maupun Sumber Daya Alam yang menjadi bagian dari
Bisnis tersebut.
Perbedaan yang cukup tajam ini membuat seakan-akan dunia
sosial dan dunia bisnis seakan memiliki tujuan dan kepentingan yang berbeda,
namun ketika kita melihat dari segi tantangan sejatinya dunia Sosial dan dunia
Bisnis memiliki solusi satu sama lain. Konsep Sociopreneur yang di usung oleh
Imaji Sociopreneur membuat kami melihat sudut pandang antara dunia Sosial dan
dunia Bisnis sebagai sebuah ekosistem yang saling membutuhkan dan menjadi
solusi satu sama lain, seperti yang telah disampaikan sebelumnya bahwa kendala
di bidang sosial adalah keberlanjutan dari setiap kegiatan yang dilakukan
terutama ketika membicarakan tentang Sumber Daya baik itu tenaga maupun
pendanaan. Tren aktifitas sosial yang saat ini dilakukan masih cenderung
bertujuan pada aktifitas instan dan satu kali aksi yang justru akan semakin
menjadikan masyarakat melihat kegiatan sosial lebih ke arah “Bantuan” yang
akhirnya membuat masyarakat semakin ketergantungan terhadap kegiatan-kegiatan
sosial baik yang dilaksanakan oleh Pemerintah maupun Lembaga sosial
non-Pemerintah.
Kemandirian
menjadi salah satu tujuan kami dalam aktifitas Sosial berbasis Sociopreneur
ini, di dalam setiap aktifitas Sosial kami berupaya untuk menyiapkan konsep
kemandirian yang dapat di jalankan di masing-masing daerah penerima manfaat
dengan menyentuh potensi-potensi ekonomi yang ada. Pendampingan, pelatihan,
pemberdayaan dan permodalan menjadi kunci yang kami berikan secara bersamaan di
setiap kegiatan sosial yang kami lakukan dengan demikian kelompok sosial yang
ada di masing-masing daerah memiliki sebuah gambaran dan harapan bagaimana
mereka dalam melanjutkan setiap aktifitas dan program yang dijalankan, dengan
demikian hal ini juga menimbulkan gairah kemandirian yang ada di dalam
masyarakat.
Tantangan berikutnya adalah bagaimana di dunia bisnis/wirausaha
juga mencerminkan nilai-nilai pembangunan dan pemberdayaan masyarakat, di
setiap sektor bisnis dan usaha apapun itu selalu bersentuhan dengan aktifitas
sosial masyarakat, namun tak jarang beberapa oknum perusahaan seakan membiarkan
permasalahan yang muncul di masyarakat diakibatkan aktifitas sosial yang
dijalankan, mindset seperti ini lah yang akhirnya justru akan semakin
membahayakan keberlanjutan dan kestabilan bisnis yang dijalankan karena akan ada
satu titik puncak dimana masalah itu tidak akan lagi mampu di selesaikan dengan
cara yang mudah dan sederhana dikarenakan sudah terlalu kompleks nya masalah
yang diakibatkan, tak jarang kita menemui beberapa pemberitaan yang menunjukkan
beberapa aktifitas bisnis dan usaha di berbagai daerah yang berakibat pada
permasalahan lingkungan, kesejahteraan pegawai, konflik sosial hingga permasalahan
Kesehatan. Para pelaku bisnis dan usaha sudah semestinya menyadari bahwa tanpa
adanya masyarakat maka tidak akan ada pula Supply maupun Demand yang akan di dapatkan oleh perusahaan yang
akhirnya bisnis dan usaha yang dijalankan justru akan berujung pada kegagalan,
konsep Impact Investment sudah selayakanya harus dijalankan di setiap
perusahaan dan menggantikan konsep Corporate Social Responsibility (CSR)
dimana dalam konsep CSR ini perusahaan seakan di todong untuk melaksanakan
kegiatan sosial yang pada dasarnya mereka juga tidak tau menau timbal balik apa
yang akan mereka dapatkan nantinya, dengan minimnya edukasi ini kepada
perusahaan mengakibatkan beberapa kegiatan CSR dengan jumlah dana yang sangat
besar cenderung mangkrak dikarenakan tidak tepat sasaran dan tepat guna bagi
masyarakat penerima manfaat, belum lagi ditambah Perusahaan juga tidak bisa
secara murni memanfaatkan hasil dari dana yang telah mereka keluarkan dalam
kegiatan tersebut.
Impact Investment merupakan konsep yang di gagas
oleh Imaji Sociopreneur bagi para pelaku Bisnis dan Usaha kedepannya dalam melaksanakan
aktifitas sosial yang dilaksanakan oleh Perusahaan, konsep ini membuat
Perusahaan wajib melakukan Analisa kebutuhan dan keadaan dari permasalahan yang
dihadapi oleh masyarakat yang ditemukan dengan kepentingan dari perusahaan
terhadap keberlanjutan dan kestabilan usaha yang dilakukan, dengan pendekatan
ini maka aktifitas sosial perusahaan mampu menunjang kesejahteraan masyarakat penerima
manfaat dan memberikan kontribusi positif terhadap usaha yang dilakukan oleh
perusahaan.
Imaji Sociopreneur sebagai Lembaga Sosial kewirausahaan
memadu padankan kedua konsep tersebut untuk dijalankan dan kami fasilitasi agar
kedepan dapat terjalin sebuah Kerjasama yang baik dalam upaya membangun bangsa
ini, ketika konsep ini yang kita jalankan Bersama maka baik sektor Bisnis dan
Sosial mampu bekerjasama dengan baik dan saling menunjang satu sama lain,
dimana setiap aktifitas sosial memiliki orientasi dan upaya dalam membangun
kemandirian dan setiap aktifitas bisnis mengalokasikan Sebagian keuntungan untuk
melakukan investasi berdampak yang akan menjadi penunjang dari riset dan
pengembangan produk-produk perusahaan.
Imaji Sociopreneur memiliki komitmen untuk melaksanakan kedua
konsep itu di dalam Lembaga kami, dimana di setiap aktifitas bisnis dan jasa
yang kami lakukan Sebagian dari keuntungan yang kami dapatkan kami alokasikan
untuk membiayai dan mendukung aktifitas sosial yang kami laksanakan pula,
dengan demikian kami ingin membangun ekosistem ini dalam diri kami dan kami
sebarkan kepada pelaku usaha lain agar Bersama dengan kami bekerja dan berkarya
dalam memberikan kontribusi dalam memastikan kesejahteraan dan kemandirian
masyarakat di masa yang akan datang.