Program Imaji Lingkungan termasuk
dalam program pendampingan petani tembakau dan masyarakat desa Agricultural Labor Practice
(ALP) Village yang diprakarsai Imaji Sociopreneur dan PT. Universal Tempu Rejo
sejak Juni 2021 di enam desa di Kabupaten Jember, Jawa Timur, yakni Desa Bagon,
Kesilir, Andongsari, Balung Lor, Sabrang, dan Dukuh Dempok.
Program Imaji Lingkungan meliputi aktivitas
pemilahan, pengolahan, dan pengelolaan sampah melalui bank sampah, green
protocol waste lab, dan Tempat Pengolalaan Sampah Terpadu (TPST).
Masing-masing desa memiliki program waste management yang berbeda. Desa
Andongsari dan Desa Kesilir menerapkan program bank sampah, Desa Bagon dan Desa
Sabrang menerapkan program green protocol waste lab, dan Desa Balung Lor
dan Dukuh Dempok menerapkan program TPST.
Dalam program ini, kami turut bekerja
sama dengan 23 kelompok sosial yang terdiri dari pegiat lingkungan di
masing-masing desa, yakni pengelola Bank Sampah Mawar Putih Desa Andongsari,
Bank Sampah Sumber Rejeki, Waste Lab Barokah Jaya, dan TPST Harapan Baru Dukuh
Dempok.
Masing-masing program pun memiliki
orientasi berbeda. Bank sampah berorientasi pada penguatan kelompok sosial di
masyarakat yang memiliki perhatian khusus di bidang pengelolaan sampah. Dengan
demikian, keberadaan bank sampah tidak hanya diartikan sebagai kegiatan
mengumpulkan sampah dari masyarakat semata, namun sebagai upaya pemberdayaan
masyarakat baik dalam bidang lingkungan, ekonomi, sosial dan budaya.
Progam green protocol waste lab
merupakan manajemen pengelolaan sampah yang menerapkan sistem penjemputan sampah
dari masing-masing rumah nasabah. Sampah kemudian dikumpulkan kepada pengepul
sampah untuk dikelola dan diproses. Sampah yang dikumpulkan masyarakat akan
menjadi tabungan dan diakumulasikan di akhir program.
Sedangkan program Tempat Pengelolaan
Sampah Terpadu (TPST) menerapkan sistem manajemen pemprosesan sampah secara
terpadu di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Kegiatan yang dilakukan dalam program
TPST meliputi pengumpulan sampah dari masing-masing nasabah kemudian dibawa ke
TPA untuk diproses dan dijual kepada pabrik pengolahan sampah sehingga
meningkatkan nilai ekonomi sampah.
Hingga saat ini, terdapat lebih dari
150 masyarakat desa yang terlibat dalam praktik pemilahan, pengolahan, dan
pengelolaan sampah bersama kami. Sampai tahun 2021, program Imaji Lingkungan
berhasil menghimpun, mengumpulkan, dan memilah 446.08 kilogram sampah berjenis
plastik, 641.96 kilogram sampah berjenis kertas, dan 461.25 kilogram sampah
besi.
Lepas dari itu, program Imaji
Lingkungan menjadi ihtiar kami untuk turut berkontribusi mengupayakan proses
pemilahan dan pengolahan sampah dari hulu, yakni masyarakat. Kami sadar edukasi
membuang sampah pada tempatnya belumlah cukup, perlu ada edukasi dan langkah konkret
bersama-sama agar masyarakat mulai terbiasa untuk memilah dan mengolah sampah
rumah tangganya.
Selain itu, kami juga berupaya
mengubah stigma ‘sampah’ secara perlahan. Melalui konsep kenasabahan, sampah
yang pada mulanya dianggap tidak bernilai justru dapat menjadi alternative
income apabila dikelola dengan baik. Pada akhirnya, sampah yang mulanya
dianggap bermasalah justru dapat dianggap sebagai keberkahan bagi masyarakat.