Bagikan

Jember, 1 Juli 2023 yang berlokasi di Boss Cafe Lariso Ambulu Imaji Sociopreneur, sebuah lembaga pemberdayaan masyarakat, mengadakan workshop dengan tema "Pencegahan Pekerja Anak Tembakau Melalui Peran Guru dan Pemuda dalam Membentuk Pola Pendidikan Inklusif dan Partisipatif". 

Program Generasi Imaji (GENJI) dan Guru Edukasi Stop Pekerja Anak (GERAK) yang dilaksanakan oleh Imaji Sociopreneur bekerjasama dengan Universal PT Tempurejo merupakan upaya pendampingan bagi pemuda dan pegiat pendidikan di setiap desa dalam meningkatkan kemampuan mereka dalam aktivitas sosial kemasyarakatan. Workshop GERAK dan GENJI ini bertujuan untuk memberikan informasi dan pemahaman kepada perwakilan guru dan murid tentang pekerja anak di Jember, terutama yang berada di desa-desa yang menjadi fokus program Imaji Sociopreneur. Beberapa tujuan khusus dari sosialisasi ini antara lain adalah memberikan pemahaman kepada guru dan murid tentang dampak pekerja anak khususnya di industri tembakau terhadap kesehatan, sosial, dan pendidikan, serta mempersiapkan guru pembimbing agar mampu membimbing dan mendampingi murid yang akan menjadi calon Duta Anti Pekerja Anak, serta membentuk Generasi Imaji Anti Pekerja Anak.

Workshop ini diharapkan dapat memberikan hasil yang signifikan bagi peserta, termasuk pemahaman yang lebih baik mengenai dampak yang disebabkan oleh tembakau bagi anak-anak dan pekerja anak, kemampuan guru pembimbing untuk membimbing calon Duta Anti Pekerja Anak, serta peran yang kuat dari Generasi Imaji dalam mendukung kegiatan di desa-desa.

Selain itu, dalam workshop ini juga hadir sebagai narasumber Bapak Drs. Joko Sutriswanto, M.Si., dari DP3AKB (Dinas Perlindungan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana) Jember. Dalam materinya yang berjudul "Pekerja Anak & SRA (Sekolah Ramah Anak) dalam KLA (Kota Layak Anak)",Dalam penyampaian materinya, Bapak Joko menekankan pentingnya peran keluarga dalam mendidik anak, serta menjelaskan berbagai regulasi terkait Konvensi Hak Anak (KHA) yang telah diatur dalam undang-undang di Indonesia. Ia juga menginformasikan tentang forum anak desa yang telah dibentuk oleh DP3AKB

Hadir juga pembicara dalam workshop ini adalah Zaenul Fattah (Cak Fattah), seorang Guru Penggerak. Dalam materi presentasinya yang berjudul "Always Fun Go to School," Cak Fattah membahas faktor-faktor yang menyebabkan anak putus sekolah, seperti faktor ekonomi, tinggal di luar kabupaten, dan anak-anak dengan kebutuhan khusus. Ia juga menekankan pentingnya menciptakan suasana sekolah yang menyenangkan dan aman bagi para siswa, serta menghindari kasus-kasus perundungan (bullying) yang semakin marak saat ini. Cak Fattah juga membagikan contoh kegiatan pembelajaran yang menyenangkan, seperti permainan stacking paper cup yang dapat meningkatkan motorik anak, serta penggunaan teks multimodal dalam meningkatkan literasi siswa.

Selain dari pemaparan pemateri Imaji Sociopreneur juga menyampaikan tentang bahaya dari Green Tobacco Sickness (GTS) penyakit tembakau hijau dikarenakan interaksi dari daun tembakau hijau yang masih basah dengan kulit yang bisa menciptakan beberapa gejala penyakit seperti mual, demam, gatal-gatal dikarenakan tanpa adanya penggunaan alat Perlindungan Diri seperti masker dan sarung tangan, selain itu dampak dari GTS terhadap tumbuh kembang anak dibawah umur juga menjadi hal yang ditekankan untuk diwaspadai bersama dan menjadi alasan utama agar anak-anak tidak ikut serta dalam aktivitas di pertanian tembakau.

Imaji Sociopreneur juga menyampaikan tentang seluruh rangkaian dari pelaksanaan program pendidikan di ALP Village tahun 2023 ini diantaranya selain kegiatan Gerak dan Genji, ada pula kegiatan Seminar untuk anak-anak petani tembakau, aktivitas pembelajaran dan pengembangan minat bakat di masing-masing sekolah, dan event tahunan yakni turnamen ALP League yang akan mempertandingkan kejuaraan olahraga dan seni yang tahun ini akan dibuka untuk umum dan seluruh sekolah di Kabupaten Jember. “Dengan adanya kegiatan workshop Gerak dan Genji ini merupakan langkah pembukaan bagi kami dalam pelaksanaan kegiatan ALP Village 2023, Gerak atau Guru Edukasi Anti Pekerja Anak nantinya akan menjadi kepanjangan tangan kami dalam memperluas informasi dan sosialisasi terhadap pencegahan pekerja anak di masing-masing desa, nantinya Gerak juga akan kami fasilitasi dalam kegiatan yang mereka lakukan baik itu di sekolah maupun di luar sekolah bersama dengan Duta Anti Pekerja Anak, pada akhir program nantinya kami juga telah menyiapkan apresiasi dan penghargaan bagi para Gerak yang aktif dan inovatif dalam melakukan upaya dan kegiatan pencegahan pekerja anak, dari program Genji atau Generasi Imaji kami melakukan upaya pendampingan kepada pemuda desa terutama anak-anak petani tembakau  untuk bisa mengembangkan diri dan aktif dalam kegiatan sosial bersama Imaji Sociopreneur nantinya, hal ini kami lakukan agar mencetak generasi penerus dan langkah keberlanjutan yang kami siapkan untuk pelaksanaan kegiatan kami di masing-masing desa, para GENJI yang terpilih nantinya juga akan mendapatkan Beasiswa Pendidikan dari Imaji Sociopreneur untuk menunjang kegiatan pembelajaran mereka.” Ucap Moch Musta’Anul Khusni selaku Direktur Utama dari Imaji Sociopreneur.

“Kami dari guru dan perwakilan sekolah menyambut baik program ini dan berterimakasih karena telah ditunjuk sebagai guru dan sekolah terpilih dari program ALP Village 2023, kedepan tentunya kegiatan-kegiatan ini mampu menjadi penyemangat kami dalam meningkatkan pendidikan anak-anak di Desa kami.” Tutur Lailatul Isya Guru dari MI Darussalam 02 Bagon

“Saya sangat senang dengan kegiatan hari ini karena kegiatannya menarik dan seru, tadi juga diajarkan untuk bermain dan bercerita bersama teman-teman dan dapat hadiah juga.” Ucap Ceysha Adeyura siswi dari SD Negeri Kemuningsari Kidul 02.