Pendidikan
merupakan salah satu nilai fundamental dalam membangun suatu bangsa, pendidikan
tidak bisa hanya diartikan sebagai sarana sekolah formal semata melainkan fase
bermain bagi anak merupakan proses belajar paling serius yang mereka lakukan,
karena dari bermain anak tersebut bukan hanya mengasah kemampuan psikis semata
akan tetapi kemampuan sosial. Melihat dari kenyataan tersebut kami Imaji
Sociopreneur memunculkan program yang kami beri nama “Imaji Academy” dalam
program ini kami memberikan sarana bermain dan belajar kepada anak-anak melalui
media pengembangan minat dan bakat yang di miliki.
Kami meyakini setiap anak selalu terlahir dengan keistimewaannya
masing-masing, namun keterbatasan kita dalam mengerti keistimewaan tersebut
membuat kita tak jarang melihat anak sebagai objek bukan sebagai subjek, hal
ini lah yang mengakibatkan kerentanan anak mendapatkan diskriminasi dan
eksploitasi baik oleh lingkungan maupun keluarga. Praktek eksploitasi ini pun
tak jarang membawa anak masuk ke dunia kerja sebelum waktunya dikarenakan faktor
ekonomi yang dihadapi oleh keluarga nya, dan hal ini juga yang menjadi
permasalahan di beberapa industri tak terkecuali industri Tembakau.
Tembakau sebagai sebuah tanaman bukan hanya dimaknai
sebagai komoditas semata melainkan juga sebagai budaya yang telah melekat
terutama di daerah kabupaten Jember, Bondowoso, Lumajang dan Situbondo. Oleh karenanya
kami Imaji Sociopreneur Bersama dengan PT Universal Pandu Sata Utama di tahun
2020 telah melakukan upaya dan inisiasi dalam meberikan wadah dan sarana dalam
pencegahan pekerja anak melalui Imaji Academy, pada tahun 2020 kami
melaksanakan program di Kecamatan Ledokombo Kabupaten Jember yang terletak di
Desa Slateng dan Desa Lembengan. Dalam upaya melaksanakan program kami tak lupa
bersinergi dengan kelompok sosial pendidikan yang sudah ada sebelumnya di
desa-desa tersebut agar kedepan program ini tidak hanya dimaknai sebagai sarana
program melainkan juga bisa diadopsi dan menginspirasi kelompok sosial lokal
dalam melanjutkan program secara mandiri.
Pelaksanaan Imaji Academy di dua desa tersebut kami
laksanakan dengan dua pendekatan yang berbeda, di Desa Slateng kami melakukan
pendekatan melalui Pondok Pesantren dimana dengan begitu kami bisa semakin
memperkuat sarana dan prasarana belajar di pesantren agar bisa semakin variatif
dan inovatif sehingga anak-anak yang semula melihat pesantren hanya sebagai
sarana belajar keagamaan menjadi semakin terbuka wawasan mereka terutama dalam
aktifitas belajar kreatif, sedangkan di Desa Lembengan kami melakukan
pendekatan Bersama dengan kelompok guru TK dan PAUD, sarana ini kami ambil
dengan tujuan agar semakin menguatkan pembelajaran anak di usia dini dan
pendampingan kepada para orang tua muda agar lebih memahami tentang pentingnya
nilai pendidikan dan investasi kepada anak sebagai harta keluarga yang tidak
boleh di sia-siakan dan di dukung masa kembangnya agar anak mampu meraih apa
yang mereka cita-citakan kedepan.
Melalui dua metode pendekatan ini kami mendapatkan
beberapa kasus dan tantangan di masing-masing desa, namun setiap tantangan yang
muncul ini telah membuat kami semakin matang kedepan dalam membentuk sebuah
sistem baru metode pendidikan bagi anak berbasis minat bakat sehingga bisa
menjadi sarana penunjang dan alternatif pendidikan yang dilakukan di dalam
masyarakat, kedepan Imaji Academy akan selalu berbenah dari beberapa tantangan
yang kami hadapi dan semangat kami untuk menciptakan Imaji Academy-Imaji
Academy baru di desa-desa lainnya agar semangat menginspirasi membangun negeri
bisa semakin luas kami lakukan.