Pada hari Rabu, saya, Ayu, dan Selly membuat gulali dari gula pasir bersama Mas Bro Haryo. Saya berangkat pukul 06:00 WIB ke rumah Bunda Endang di Desa Lembengan, Ledokombo. Dari rumah saya membawa piring dan sendok.
Mas Bro Haryo, Kak Nuril, dan Kak Afra datang pukul 11:00 WIB menggunakan sepeda motor. Kak Siti tidak ikut. Kata Mas Bro, Kak Siti sedang membuat skripsi. Saya sedikit sedih karena Mas Bro lupa membawa buku cerita Cinderella. Padahal minggu kemarin Mas Bro berjanji membawa buku Cinderella. Tapi Mas Bro tidak lupa untuk membawa gula dan lilin. Setelah sampai, Kak Afra langsung mendongeng bersama sahabat-sahabat, dan Kak Nuril membuat drama bersama sahabat-sahabat lain seperti Aril, Arin, Aini, Fila, dan Berli.
Hari ini Mas Bro berjanji mau membuat gulali bersama kami.
Untuk membuat gulali siapkan dulu bahan-bahannya. Bahan pertama, siapkan gula, lalu lilin, piring, sendok, dan korek. Langkah pertama, hidupkan lilin dengan korek, lalu tuangkan gula pasir ke atas sendok. Tapi jangan banyak-banyak, tuangkan secukupnya saja.
Kemudian hidupkan lilin dengan korek. Lalu, kalian panggang sendok berisi gula pasir di atas lilin. Tunggu sebentar hingga gula pasir meleleh. Kalau sudah meleleh biasanya warnanya jadi cokelat. Kalau kalian mau, bisa tambahkan lagi gula pasir ke atas sendok lalu baru diaduk menggunakan lidi atau sendok.
Yang membuat gulali hari ini adalah Ayu, Selly, dan saya, sedangkan Mas Bro Haryo hanya melihat dan memfoto menggunakan kamera. Beberapa kali api di lilinnya mati, sampai 5 kali, karena anginnya kencang. Srrrrrr sampai membuat apinya mati. Korek yang dibawa Mas Bro juga rusak, jadi Mas Bro harus beli korek dulu di toko.
Kemudian setelah benar-benar cair, tuangkan cairan gulali ke bagian belakang piring.
Setelah dituangkan, tunggu sebentar hingga dingin. Bentukkan gulali sesuai keinginan kalian. Lalu, kalian pukul bagian piring yang tidak ada gulalinya (bagian depan piring) hingga gulali yang sudah keras terjatuh. Yummy, gulali sudah jadi dan bisa dimakan bersama teman-teman.
Kemudian
datang Kakak Asif dan langsung mencoba gulali yang kami buat. “Rasanya enak
sekali,” kata Kakak Asif, lalu Kak Asif memfoto gulali dan kami juga ikutan difoto.
Kami
membuat gulali di kayuan dekat rumah dan sawah. Minggu depan kata Mas Bro mau
bercerita tentang kucing. Saya bilang ke Mas Bro, “Minggu depan jangan lupa
lagi ya membawa buku Cinderella.” Mas Bro menjawab, “Oke!”. (*)
Atribusi Penulis: Ilyana Aziziah, Kelas 6 SDN Lembengan 1. Siswi Imaji Academy 'Literasi'. Tinggal di Desa Lembengan, Ledokombo, Jember. Bercita-cita menjadi Dokter.